(Berita Mingguan GITS 12 Desember 2015, sumber: www.wayoflife.org)
Hebrew University di Yerusalem telah mengumumkan penemuan sebuah meterai tanah liat yang mencantumkan nama Raja Hizkia dalam sebuah situs arkeologi yang sedang dikelola oleh Eliat Mazar (“Impression of King Hezekiah’s Royal Seal Discovered,” Hebrew University, 2 Des. 2015). Meterai yang kecil itu (bulla) ditemukan pada tahun 2010 di Ophel pada kaki tembok selatan dari Temple Mount, tetapi baru-baru ini dianalisis secara lebih teliti oleh Reut ben-Ariyeh. Meterai ini memiliki simbol matahari yang bersayat dua, dua tanda ankh, dan sebuah inskripsi dalam Ibrani kuno yang diterjemahkan, “Milik Hizkia (anak) Ahaz raja Yehuda.” Bulla itu awalnya memeteraikan sebuah gulungan papirus yang terikat dengan tali-tali tipis. Simbol matahari yang bersayap datang dari Asyur, dan simbol ankh dari Mesir, keduanya menunjukkan pengaruh kafir yang telah merasuki Israel pada zaman itu, bahkan di istana raja Hizkia yang baik yang memimpin bangsa itu kepada suatu kebangkitan rohani. Tidak diragukan bahwa dia memberikan makna yang berbeda kepada simbol-simbol itu daripada makna aslinya dalam konteks kafir, tetapi faktanya tetap saja bahwa ia meminjam simbol-simbol penyembahan matahari sebagai berhala. Ini adalah pertama kalinya sebuah meterai dengan nama seorang raja Israel ditemukan dalam sebuah penggalian arkeologi yang terkontrol. Ada contoh-contoh yang lain, tetapi mereka akhirnya muncul di pasar antik. Bulla Hizkia ini adalah bukti yang sangat indah yang mendukung catatan sejarah dalam Alkitab, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa kita memiliki jaminan yang lebih pasti dalam Kitab Suci daripada apapun yang ditemukan oleh cangkul seorang arkeolog.