(Berita Mingguan GITS 7 April 2018, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Pope Francis,” CNSNews.com, 29 Mar. 2018: “Dalam sebuah wawancara lainnya dengan Eugenoi Scalfari, teman atheisnya sejak lama, Paus Fransiskus mengklaimb ahwa Neraka tidak eksis dan bahwa jiwa-jiwa yang terhukum hanya ‘lenyap.’ Ini adalah penyangkalan terhadap pengajaran 2000 tahun Gereja Katolik sendiri tentang realitas Neraka, dan eksistensi kekal dari jiwa. Wawancara antara Scalfari dan sang Paus dipublikasikan pada tanggal 28 Maret 2018, di La Repubblica. Bagian yang relevan tentang Neraka diterjemahkan oleh web log yang banyak dipercaya, Rorate Caeli. Wawancara itu berjudul, ‘Sang Paus: Sungguh terhormat jika disebut revolusioner’ (‘Il Papa: ‘È un onore essere chiamato rivoluzionario). Scalfari berkata kepada Paus, ‘Yang Mulia, dalam pertemuan kita sebelumnya, anda memberitahu saya bahwa spesies kita akan menghilang pada saat tertentu, dan bahwa Allah, masih dengan kuasa penciptaanNya, akan menciptakan spesies baru. Anda tidak pernah berbicara kepada saya tentang jiwa-jiwa yang mati dalam dosa dan yang akan pergi ke neraka untuk menderita di sana selamanya. Namun anda pernah berbicara kepada saya tentang jiwa-jiwa yang baik, yang diizinkan masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. Tetapi bagaimana dengan jiwa-jiwa yang buruk? Di manakah mereka dihukum?’ Paus Fransiskus mengatakan, ‘Mereka tidak dihukum, mereka yang bertobat mendapatkan pengampunan Allah dan masuk dalam jajaran jiwa-jiwa yang merenungkanNya, tetapi mereka yang tidak bertobat dan oleh karena itu tidak dapat diampuni, akan menghilang. Tidak ada neraka, yang adalah lenyapnya jiwa-jiwa berdosa.’”