(Berita Mingguan GITS 24 Agustus 2019, sumber: www.wayoflife.org)
“Dan mereka akan melihat wajahNya” (Wah. 22:4). Di bawah Hukum, Musa tidak diizinkan untuk melihat wajah Allah (Kel. 33:20), tetapi orang-orang kudus yang ditebus di Yerusalem Baru akan memandangNya. Wajah yang akan mereka lihat adalah wajah Yesus. Pengenalan akan kemuliaan Allah akan terlihat pada wajah Yesus Kristus (2 Kor. 4:6). Yesus adalah gambar wujud Allah (Ibr. 1:3). Wajah Kristus adalah wajah Allah Pencipta, wajah kekudusan yang murni, wajah kasih yang tak terukur, wajah hikmat yang tak terbatas, wajah kecerdasan dan pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams. 8:12), wajah kemahakuasaan, wajah yang “permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (Mik. 5:1), wajah sang Lanjut Usia (Dan. 7:9, 13, 22). Wajah manusia adalah ciptaan yang luar biasa. Ia adalah wajah dari setiap individu jiwa. Bahkan “kembar identik” tidaklah identik. Martin Schoeller, seorang fotografer potret yang telah memotret lebih dari 100 kembar identik, mengatakan, “Begitu anda melihat mereka berdampingan di bawah cahaya yang sama dan dari sudut kamera yang sama, anda mulai menyadari betapa berbedanya kebanyakan kembar itu” (“Why identical twins look different,” The Globe and Mail, 30 Apr. 2018). Wajah merefleksikan intelijen dan karakter dan perasaan seseorang. Wajah diberi julukan “organ emosi.” Pengetahuan tentang wajah (“kemampuan membaca wajah orang”) adalah salah satu alat penegakan hukum yang penting. Wajah memiliki satu set sekitar 20 otot pipih, yang disebut otot-otot mimetik, yang memampukannya untuk merefleksikan rangkaian penuh emosi manusia. Otot-otot ini dikendalikan oleh saraf wajah yang pada gilirannya dikendalikan oleh pikiran dan roh. Otot-otot ini adalah satu-satunya jenis otot yang tertanam di kulit. Sebuah penelitian oleh insinyur kelistrikan dan komputer, Aleix Martinez, menemukan bahwa wajah membuat 21 ekspresi emosi yang berbeda, tergantung otot mana yang bekerja (“Human Faces Can Express at Least 21 Distinct Emotions,” Time magazine, 31 Mar. 2014). Orang-orang kudus mengenal Allah dalam Kristus dan rindu untuk melihat wajahNya. Himne “Nanti Berhadapan Muka” mengatakan, “Nanti berhadapan muka, Aku dengan Tuhanku; Jiwaku bersukacita, Yesus Jurus’lamatku. Nanti berhadapan muka! Aku dengan Tuhanku! Di dalam kemuliaanNya, Yesus tampak olehku.”