Berbagai Respons Terhadap Artikel “Kemerosotan Bob Jones University ke dalam Kalvinisme Reformed Baru”

(Berita Mingguan GITS 7 Desember 2019, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini adalah sepasang respons terhadap laporan minggu lalu.

RESPONS #1 — “Saya seorang alumni BJU tahun 1977, saya SANGAT kesal bahwa saya terpaksa menyadari bahwa BJU sekarang adalah sebuah sekolah Injili Baru, dan telah berubah menjadi demikian tanpa sepatah kata pun dari Dr. Bob Jones III, sejauh yang saya ketahui. Dua atau tiga tahun lalu, saya mengecek website dari seseorang yang dijadwalkan untuk berkhotbah di Konferensi Alkitab [di BJU]. Dalam tautan ke halaman Komisi Pemuda dari gerejanya, kita bisa mendengar musik hard rock. Bukan ‘soft rock’ yang diperhalus, tetapi HARD rock. Seharusnya tidak ada gembala sidang yang menyajikan hard rock ke anak-anak muda gerejanya yang boleh diizinkan mendekat ke mimbar BJU, apalagi berkhotbah dari sana. Saya melayangkan komplain kepada Presiden [Rektor] Pettitt, yang menjawab dengan berkata ‘Saya tidak melihat ada yang salah.’ Tidak mengherankan, karena dia sendiri bahkan ada dalam video tersebut. Perhatikan bahwa dalam website BJU, tautan untuk ‘Gereja-Gereja di Greenville yang Direkomendasikan’ mendaftarkan bukan hanya Second Presbyterian Church (PCA) tetapi juga Southern Baptist Church yang bersituasi persis di seberang sekolah tersebut, yaitu White Oak Baptist, yang digembalakan oleh Dr. Lonnie Polson, seorang anggota dari fakultas BJU dan Kepala Departemen. Saya memprediksikan bahwa setelah kematian Bob Jones III yang berusia 80 tahun, mereka akan mengubah nama sekolah tersebut.”

RESPONS #2 — “Bob Jones telah kehilangan banyak murid selama 20 tahun terakhir. Mereka pada dasarnya kehilangan peserta Baptis independen mereka. Para gembala Baptis Independen khawatir bukan hanya tentang posisi BJU mengenai Alkitab, tetapi juga karena BJU semakin dekat dengan theologi reformed/covenant. Northland juga telah menempuh trayektori yang serupa. (Mereka dulu pada zaman keemasan mereka, pernah dikenal sebagai Bob Jones di daerah Tengah Barat). Jadi sekarang BJ sedang menjangkau kepada teman-teman Presbyterian mereka untuk mencoba membangun ulang sekolah tersebut. Saya ragu ini bisa berhasil. Kaum Presbyterian punya jaringan sekolah mereka sendiri. Tetapi ketika sekolah-sekolah ini kehilangan peserta mereka, maka tingkat pendaftaran mereka menurun. Ketika itu terjadi, keuangan mereka menurun. Ketika itu terjadi, mereka mulai membuat langkah-langkah putus asa yang menyedihkan untuk bisa tetap mengapung. Kita sedang menyaksikan hal ini pada Bob Jones. Saya telah menyaksikan hal yang sama terjadi pada Northland dan Pillsbury, tidak usah dikatakan lagi Tennessee Temple University, Clearwater, dan Calvary Seminary. Tempat-tempat lain seperti Central Seminary dan Detroit Seminary saat ini pas-pasan saja bertahan hidup, dan sekarang sudah lebih Injili daripada fundamentalis. (Kebetulan semua tempat-tempat ini pernah menjadi bagian dari Jaringan Bob Jones, termasuk juga grup-grup seperti Fundamental Baptist Fellowship. Tetapi benang merah di semua tempat ini adalah mereka merangkul pengakuan akademis dunia – salah satu poin Injili Baru – yang memimpin mereka untuk menganut Alkitab Critical Text, dan lalu bermain mata dengan theologi reformed and CCM. Mereka semua sudah atau sedang gagal, termasuk FBF. Tentu saja, fokus sejati dari penginjilan memudar seiring dengan sikap mencari pengakuan akademis dunia meningkat. Betapa sedih!”

This entry was posted in Fundamentalisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *