(Berita Mingguan GITS 25 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari creationmoments.com, 9 April 2020: “Kapankah ikan bukanlah ikan? Ketika ia ikan yang berjalan! Ikan yang berjalan adalah julukan yang populer untuk axolotl. Binatang axolotl ini terlihat seperti ikan, dan memiliki insang eksternal seperti ikan, tetapi ia juga memiliki kaki. Sebenarnya, binatang ini sama sekali bukan ikan. Ia adalah amfibi yang biasanya menjalani seluruh hidupnya di bawah air. Ia pastinya adalah salah satu binatang yang paling aneh di planet ini. Sebenarnya ia adalah larva dari sejenis salamander. Namun, binatang yang satu ini memiliki sifat yang disebut neoteny, artinya bahwa ia mencapai bentuk kedewasaannya pada saat ia masih larva. Ada beberapa jenis salamander lainnya yang juga memiliki sifat neoteny. Namun, dalam kebanyakan kasus, sifat ini adalah penyimpangan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan secara temporer. Dalam kasus axolotl, ini adalah normalnya. Axolotl yang hidup di alam hampir tidak pernah bermetamorfosis menjadi salamander dewasa. Sebagai gantinya, mereka mencapai kematangan seksual pada fase larva dan beranak pinak sebagai makhluk-makhluk yang mirip cebong. Namun, axolotl yang ditangkap manusia, bisa diberikan suntikan yodium, dan ini memungkinkan mereka untuk mengalami metamorfosis penuh, berubah menjadi bentuk salamander mereka. Perilaku yang aneh dan jarang ini sangat sulit dijelaskan oleh evolusi. Para evolusionis mengemukakan teori-teori, tidak peduli betapa tidak masuk akalnya, untuk menjelaskan mengapa amfibi mengalami metamorfosis, tetapi sekarang mereka harus mencari teori lagi untuk menjelaskan mengapa yang satu ini tidak! Sebaliknya, bagi orang Kristen, binatang ini terlihat didesain sangat cocok dengan habitatnya. Ref: Hennigan, T. (2013), ‘An Initial Estimate Toward Identifying and Numbering Amphibian Kinds within the Orders Caudata and Gymnophionam,’ Answers Research Journal 6 (2013): 17–34.”