(Berita Mingguan GITS 4 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari creationmoments.com, 3 Februari 2020: “Berapa banyak tawon yang dibutuhkan untuk membuat jam digital berfungsi? Kalau dipakai tawon Oriental, enam tawon dapt menghasilkan cukup banyak listrik untuk menjalankan jam tangan digital tersebut. Para entomologis (ahli serangga) di Tel Aviv University sudah lama mempelajari tawon Oriental. Mereka paling tertarik dengan kerangka luar atau kulit dari tawon tersebut. Dan mereka telah menemukan bahwa kulit luar mereka berfungsi sebagai sel pembangkit tenaga solar yang hidup. Ketika cahaya matahari mengenai kulit luar tawon, listrik dibangkitkan. Untuk membuktikan hal ini secara dramatis, mereka merangkai enam tawon secara seri. Pengaturan seperti ini menghasilkan cukup banyak listrik untuk menjalankan sebuah jam digital selama beberapa detik. Riset mereka juga menyingkapkan fakta bahwa pembangkitan listrik oleh kulit tawon ini paling efektif dalam temperatur tawon itu biasanya beroperasi. Lapisan-lapisan yang berbeda pada kulit menghasilkan dan menampung aliran listrik. Voltase berkisar setinggi sampai beberapa ratus milivolt, dan aliran listrik yang terbentuk pernah tercatat setinggi beberapa sepersepuluh ampere. Efeknya adalah, tawon-tawon Oriental adalah semikonduktor yang hidup! Para peneliti sekarang menemukan diri dalam situasi klasik menyadari betapa mereka tidak tahu akan sesuatu dengan cara belajar akan sesuatu itu. Mereka melaporkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana cara tawon-tawon itu mengkonversikan energi listrik ke suatu bentuk yang dapat mereka pakai. Mereka juga tidak tahu bagaimana kulit mereka dapat menyimpan atau menyalurkan energi tersebut. Ilmu pengetahuan modern sering sombong dalam pencapaian-pencapaiannya. Tetapi, setiap kali sains menyelidiki ciptaan Allah yang sepertinya paling sederhana, ilmuwan-ilmuwan diingatkan bahwa mereka perlu rendah hati. REF.: Reese, K.M. 1992. ‘Hornet cuticle may work like organic solar cell,’ Chemical & Engineering News, 23 Mar., hal. 94.”