(Berita Mingguan GITS 4 April 2020, sumber: www.wayoflife.org)
Rocker, Elton John, seorang aktivis hak asasi gay yang prominen, menjadi MC dari acara “The iHeart Living Room Concert for America” pada hari Minggu, 29 Maret. Artis-artis yang ikut antara lain Alicia Keys, Backstreet Boys, dan Mariah Carey, semuanya dari rumah mereka masing-masing. Pada usia 73 tahun, Elton John memberikan pesan ini kepada orang-orang muda: “Jadilah dirimu sendiri. Jangan biarkan orang lain membuat kamu down. … Saya sangat mencintai menjadi gay. … Jika kamu tidak senang di rumah, pergi saja, jangan biarkan siapapun menyiksa kamu karena kamu gay atau karena seksualitas kamu. … Banggalah akan dirimu sendiri. Ada begitu banyak jenis orang yang berbeda di dunia – orang straight, orang gay [dan] orang transgender. Kita semua anak-anak Allah. Orang-orang yang pada posisi tanggung jawab, yang seharusnya tahu lebih baik, menyerang orang gay, orang transgender … mereka mengklaim dekat dengan Allah, [tetapi] mereka berada paling jauh dari Allah, tidak bisa lebih jauh lagi” (“Elton John Has a Message for Struggling LGBTQ Youth,” Variety, 5 Juli 2019). Sepertinya Elton sekarang merasa dirinya adalah nabi Allah, karena dia berbicara atas nama Allah. Pesan yang Elton sampaikan ini adalah pesan dari budaya pop rock & roll sejak awalnya. Pada tahun 1960an, saya tertawan ketika Rolling Stones bernyanyi: “Saya bebas untuk melakukan apa yang saya inginkan, kapanpun saya mau,” dan grup Animals mengucapkan amin dengan kata-kata, “Ini hidupku dan aku akan lakukan apa yang ku ingikan; ini pikiranku dan aku akan pikirkan yang ku inginkan.” Filosofi ini sangat cocok dengan saya pada waktu itu, tetapi ujung dari hidup bagi diri sendiri adalah kematian, karena manusia bukanlah Allah bagi dirinya sendiri. Hidup semau seseorang adalah pemberontakan kepada Allah yang sejati yang memberikan kita kehidupan dan nafas dan segala sesuatu (Kis. 17:25). Sebenarnya, pesan “jadilah apa yang kau inginkan” sudah ada jauh lebih tua dari tahun 1960an. Sekitar 6000 tahun yang lalu, di sebuah taman yang sangat indah, seekor ular berkata, “Sekali-kali kamu tidak akan mati . . . dan kamu akan menjadi seperti Allah” (Kej. 3:4-5). Itu adalah kebohongan. Kita tidak bisa membuat diri kita sendiri allah, dan kita memang mati.