Robot Terinspirasi oleh Jamur Lendir

(Berita Mingguan GITS 7 November 2020, sumber: www.wayoflife.org)

Berikut ini dari creationmoments.com, 9 Oktober 2020: “Suatu robot yang bisa bergerak sendiri haruslah diprogram secara sangat mendetil. Instruksi harus diberikan kepada setiap bagian yang bergerak. Instruksi-instruksi ini juga harus dapat mengarahkan robat itu dalam segala kondisi yang dapat diantisipasi. Jika ada kesalahan pada instruksi, atau ia bertemu dengan kondisi yang tidak diduga sebelumnya, robot itu kemungkinan akan mematung di tempat saja. Bahkan jamur lendir pun bisa lebih baik dari ini. Walaupun sel-sel jamur lendir tidak terhubung satu sama lain oleh saraf, tetapi ketika sel-sel ini tergabung, organisme yang muncul dapat bergerak. Ia dapat berhadapan dengan kondisi-kondisi yang tidak diduga sebelumnnya ketika bergerak dengan cara memindahkan cairan untuk mengubah tubuh kolektifnya yang berbentuk seperti tas itu. Dengan mengambil contoh dari jamur lendir, sebuah grup riset dari Universitas Tohoku di Jepang telah menggunakan prinsip yang sama untuk membuat sebuah robot yang bergerak. Robot ini bisa bergerak di permukaan datar yang bagaimanapun dengan cara memindahkan cairan, yang mengubah tekanan pada bagian-bagian yang berbeda dari robot tersebut. Robot ini terbuat dari 14 tabung cairan yang saling terhubung, masing-masing dengan motor untuk menggerakkan cairannya. Ia bergerak secara acak sampai saatnya ia diberikan arahan. Ketika itu, maka motor-motornya akan tersinkronisasi, dan robot itu mulai bergerak ke arah yang diperintahkan. Pengaturan yang mirip jamur lendir ini beradaptasi terhadap perubahan di lingkungan, sama seperti aslinya. Memang Allah hebat, menyelesaikan tugas yang kompleks dengan desain yang sederhana. Ref: Nikkei Weekly, 9/13/10, p. 21, ‘Robot inspired by slime mold.’”

This entry was posted in Science and Bible, Teknologi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *