(Berita Mingguan GITS 4 September 2021, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Islamic Extremists Burn Pastor,” Morning Star News, 6 Juli 2021: “Para ekstrimis Islam di Uganda timur membakar rumah seorang gembala sidang pada hari Rabu (30 Juni), dan membakar dia sampai mati, demikian kata sumber-sumber. Tubuh dari Gembala Isima Kimbugwe terbakar hingga tidak dikenali setelah para penyerang menaruh api ke rumahnya di desa Buseta, Distrik Kibuku, sekitar pukul 10:30 p.m., kata orang-orang Kristen lokal. …Setelah meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen pada tahun 2017, Gembala Kimbugwe melarikan diri dari desa setelah orang-orang Muslim yang marah padanya karena ia memimpin lima orang Muslim kepada iman dalam Kristus, mengancam untuk membunuh dia, kata sumber. Dia bekerja untuk sebuah organisasi Kristen di Kampala sampai pandemi Covid-19 berakibat hilangnya dukungan sponsor yang menyebabkan organisasi itu ditutup, sehingga ia pulang lagi ke desanya. ‘Segera setelah tiba di rumahnya, orang-orang sekitar mengirim seorang anak lelaki berusia 14 tahun, yang adalah murid sebuah sekolah Islam di Kibuku,’ kata sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan. ‘Dia menyapa gembala itu dengan Asalamu-alaikum. Gembala itu tidak menjawab seperti biasanya, tetapi mengatakan bahwa Yesus mengasihimu. Anak itu meludah ke tanah dan mengucapkan Allahu Akbar dan berlari.’ …. Saudaranya berkata, ‘Pada pukul 10:30 kami melihat kobaran api dan asap dari rumahnya. Ketika tiba di lokasi, rumah itu sudah sepenuhnya terbakar, dan di dekatnya ada jirigen minyak, dan nota catatan. Nota itu berbunyi, Permusuhanmu dengan Islam adalah sesuatu yang engkau tuai, sebuah idiom yang berarti bahwa ia telah memberikan mereka alasan yang sah untuk membakar dia dan rumahnya dalam pemahaman mereka.”