China Menutup Media Kristen Online

Sumber: www.wayoflife.org

Berikut ini disadur dari “Chinese Christian Media Ministries Facing Bitter Winter of Censorship,” Christianity Today, 24 Des. 2021, oleh Jerry An dari Reframe Ministries: “Banyak orang Kristen Tionghoa mengeluh bahwa musim dingin misi internet di China sedang memasuki waktu-waktu tergelap dan terdingin. Pekan ini, media pemerintah China melaporkan bahwa Administrasi Negara untuk Urusan Agama (State Administration for Religious Affair, disingkat SARA) telah mengumumkan ‘Langkah-langkah untuk Administrasi Layanan Informasi Keagamaan Internet,’ yang akan mulai berlaku pada 1 Maret dan akan membatasi pelayanan online untuk kelompok agama yang disetujui pemerintah China dengan izin khusus di situs web yang disetujui pemerintah. ‘Tidak ada organisasi atau individu yang boleh berkhotbah di Internet, melaksanakan pendidikan dan pelatihan agama, mempublikasikan konten khotbah, meneruskan atau menautkan ke konten terkait, mengatur dan melakukan kegiatan keagamaan di Internet, atau menyiarkan langsung atau memposting video ritual keagamaan…’ tanpa persetujuan, demikian ditetapkan oleh peraturan baru yang dirumuskan bersama oleh lima badan pemerintah, termasuk Kementerian Keamanan Publik dan Nasional. … [Beberapa bulan yang lalu saya] mengetahui bahwa channel WeChat kedua dari pelayanan kami telah ditutup secara permanen oleh pemerintah China, kurang dari sebulan setelah channel pertama kami dihapus. Ratusan ribu pengikut hilang begitu saja dalam semalam. … WeChat adalah platform media sosial raksasa yang sangat besar dan kuat. Orang-orang China gunakan WeChat untuk memesan barang, membayar tiket, dan melakukan hampir semua hal. … Konten Kristen hampir ada di mana-mana di WeChat selama 10 tahun terakhir. … Kemudian sayangnya, hampir setiap channel utama Kristen Tionghoa dihapus di WeChat pada bulan Juni … kebijakan pemerintah China berlaku untuk semua media sosial … situs-situs web menghadapi masalah yang sama dan bahkan lebih mungkin lagi untuk diblokir.”

This entry was posted in Penganiayaan / Persecution. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *