Baptist Union di Inggris Raya Mempertimbangkan Dukungan untuk “Perkawinan” Sesama Jenis

Sumber: www.wayoflife.org

Denominasi Baptist Union yang berlokasi di Inggris Raya sedang mempertimbangkan untuk mengubah aturan mereka untuk mengizinkan para “pendeta” mereka melangsungkan pernikahan antara orang-orang dari jenis kelamin yang sama. “Dalam komunikasi dengan gereja-gereja anggotanya, denominasi itu mengkonfirmasi bahwa suatu petisi dibuat pada tahun 2020 oleh 70 anggota – yang sebagian besar adalah “pendeta.” Petisi tersebut meminta agar Aturan Pengakuan Pelayan diubah untuk menghapus poin yang mengatakan bahwa pernikahan didefinisikan sebagai ‘secara eksklusif antara seorang pria dan seorang wanita.’ … Dalam sebuah surat panjang yang membahas masalah tersebut, sekretaris jenderal Baptist Union, Lynn Green, mengatakan: ‘Sejumlah percakapan dan konsultasi akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang tetapi tidak ada tenggat waktu yang diberikan. Baptist Union, bagaimanapun, telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada keputusan yang akan dibuat pada pertemuan Dewan pada bulan Oktober’” (“Baptist Union to Consider,” Premier Christian News, 22 Juni 2022).

Petisi ini mungkin tidak akan disetujui secara resmi, tetapi permintaan seperti ini seharusnya bahkan tidak akan dipertimbangkan jika para pelayan di Baptist Union adalah orang-orang yang percaya Alkitab sejati. Ini adalah denominasi Baptist Union yang sama dari mana Charles Haddon Spurgeon, gembala sidang Metropolitan Tabernacle, London, Inggris, mengundurkan diri pada Oktober 1887. Beberapa bulan sebelumnya dia menulis, “Orang-orang yang percaya pada penebusan Kristus sekarang dinyatakan bersatu dengan mereka yang meremehkannya; orang-orang yang mengimani Kitab Suci bersekutu dengan mereka yang menyangkal inspirasi penuh; mereka yang memegang doktrin alkitabiah berada dalam aliansi terbuka dengan mereka yang menyebut kejatuhan itu sebagai dongeng, yang menyangkal kepribadian Roh Kudus, yang menyebut pembenaran oleh iman tidak bermoral, dan percaya bahwa ada masa percobaan lagi setelah kematian. … Adalah keyakinan serius kami bahwa kami tidak boleh bahkan pura-pura bersekutu dengan yang demikian. Persekutuan dengan kesalahan yang vital dan sudah diketahui jelas adalah partisipasi dalam dosa” (The Sword and the Trowel, Agustus 1887).” Baptist Union terus mengejar jalan kemurtadan. Pada tahun 1920-an, 30-an, dan 40-an, H. Wheeler Robinson, gembala dari beberapa gereja Baptist Union dan kepala Regents Park College, menyangkal ketiadasalahan Kitab Suci, menganggap Perjanjian Lama sebagai produk evolusi agama, dan menyangkal historisitas Adam dan dosa awal. Dia secara menghujat mengklaim bahwa Yesus tidaklah benar dalam segala hal yang Dia katakan. “[B]ahasa dan pemikiran dari generasi tertentu mempengaruhi dan menempel pada perkataan-perkataan-Nya” (Robinson, Ancient and English Versions of the Bible, hlm. 287). Pada tahun 1971, Michael Taylor, kepala sekolah Northern Baptist College dari Baptist Union, berbicara kepada Majelis Baptis London dengan tema, “Seberapa besar kemanusiaan Yesus itu?” Dia menyangkal bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Meskipun banyak yang memprotes ajaran sesat pria itu, Baptist Union menolak untuk mendisiplinkannya atau memecatnya dari jabatannya. Pada 2013, Lynn Green menjadi presiden wanita pertama dari Baptist Union. Dia menerima tepuk tangan meriah untuk khotbah pengukuhannya. Dia menyatakan, “Saya percaya bahwa persatuan denominasi kita siap untuk perubahan generasi … Sudah waktunya untuk … merangkul cara hidup baru untuk abad ke-21.” Inilah filosofi emerging church.

This entry was posted in Gereja, LGBT. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *