Sumber: www.creationmoments.com
Permukaan bumi 15 hingga 50 meter di bawah kanopi besar hutan hujan adalah dunia yang gelap, lembab, tenang yang didominasi oleh batang-batang pohon yang besar. Di dalam batang-batang itu dan beberapa cabang berongga raksasa yang menjulur darinya, terdapat rahasia kehidupan kanopi itu sendiri. Hutan hujan biasanya menerima curah hujan 4 meter atau lebih per tahun. Hujan sebanyak itu mengikis habis sebagian besar nitrat yang dibutuhkan pohon untuk pertumbuhan dari dalam tanah. Yang dibutuhkan pepohonan adalah sumber nitrat yang kaya dan terus diperbarui. Dan di situlah peran kelelawar.
Biasanya, pohon-pohon besar ini berongga di dalamnya. Berbagai jenis makhluk, termasuk kelelawar buah, memasuki rongga pohon melalui berbagai lubang. Kelelawar buah menemukan kamar tidur siang hari yang ideal di dalam cabang-cabang besar berongga yang memanjang seperti gua dari batang pohon yang berongga. Lapisan guano (kotoran) kelelawar yang terakumulasi di dalam pohon itu sendiri merupakan salah satu sumber nitrat terkaya yang diketahui. Jadi, kelelawar menyediakan nitrat yang dibutuhkan pohon itu sebagai imbalan untuk rumah yang melindunginya di siang hari! Dalam arti sebenarnya, kelelawar buah adalah sistem pengumpulan dan pengangkutan bahan mentah yang memungkinkan terciptanya kanopi hutan hujan tropis dengan jutaan penghuninya. Sang Pencipta telah merancang cara yang cerdik untuk memenuhi kebutuhan banyak makhluk. Sungguh, Tuhan menyediakan makanan bagi semua makhluk hidup sesuai dengan kebutuhan mereka! Referensi: Science Digest, Oktober 1978, halaman 30.