(Berita Mingguan GITS 23 April 2016, sumber: www.wayoflife.org)
Riset telah mengkonfirmasi apa yang kita sudah ketahui dari dulu, bahwa bayi yang sehat mana pun dapat mempelajari bahasa manusia manapun, bahkan ia bisa mempelajari banyak bahasa pada waktu yang sama. “Riset menunjukkan bahwa bayi mulai mempelajari bunyi-bunyi bahasa bahkan sebelum mereka dilahirkan. Di dalam kandungan, suara ibu adalah salah satu bunyi yang prominen yang didengar oleh telinga bayi yang belum lahir. Sampai dengan waktu kelahiran, bayi yang baru lahir bukan hanya dapat membedakan antara bahasa ibu mereka dan bahasa lain, tetapi juga menunjukkan kemampuan untuk membedakan antara berbagai bahasa. Pembelajaran bahasa bergantung pada pemrosesan suara. Semua bahasa dunia, jika dikumpulkan bersama, menghasilkan sekitar 800an jenis bunyi. Masing-masing bahasa hanya memakai sekitar 40 bunyi, atau “fonem,” yang membedakan satu bahasa dari bahasa lain. Pada saat kelahiran, otak bayi memiliki karunia yang tidak lazim: ia bisa mengetahui perbedaan dari total 800 bunyi itu. Ini berarti bahwa pada tahap ini bayi dapat belajar bahasa apapun yang kepadanya mereka terpapar. Perlahan, bayi mulai memastikan suara-suara apa yang paling sering mereka dengar” (“Babies’ ability to learn two languages at once,” Business Insider, 15 Apr. 2016). Bagi mereka yang memiliki telinga untuk mendengar, fakta-fakta ini membuktikan bahwa Kejadian pasal 1 adalah benar. Pertama, karunia yang dimiliki bayi untuk memahami bahasa manusia yang sedemikian kompleks memperlihatkan bahwa manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Kedua, ini mempertunjukkan bahwa manusia bukanlah binatang. Binatang memang berkomunikasi, tetapi jarak perbedaan antara komunikasi binatang dengan komunikasi manusia sungguh lebar tak terseberangi.