(Berita Mingguan GITS 16 April 2016, sumber: www.wayoflife.org)
Satu tim ilmuwan komputer dan insinyur kelistrikan yang mewakili Universitas Washington dan Microsoft, telah tanpa sengaja membuktikan bahwa evolusi adalah paham yang sangat konyol. Mereka berhasil menemukan sistem baru untuk mengkodekan, menyimpan, dan membaca kembali data dengan menggunakan molekul DNA. Molekul-molekul DNA yang mereka pakai ternyata sedemikian efisien sehingga “dapat menyimpan jutaan kali informasi lebih padat dari teknologi yang sekarang eksis untuk penyimpanan digital – misal USB drive, hard drive, ataupun media magnetik dan optik” (“UW team stores digital images in DNA,” UW Today, 7 Apr. 2016). Namun demikian mereka mau agar kita percaya bahwa sementara sistem penyimpanan data seperti di USB drive adalah produk dari intelijensi yang tinggi, molekul DNA dan sel yang hidup, walaupun jauh lebih superior dari pada “teknologi” – dan bahkan hidup! – adalah produk dari kecelakaan semata. Luis Ceze, profesor computer science and engineering di Universitas Washington yang bekerja di proyek ini, mengatakan, “Kehidupan telah menghasilkan molekul yang fantastis ini, yang disebut DNA, yang secara efisien menyimpang segala jenis informasi mengenai gen-gen kita dan bagaimana suatu sistem kehidupan bekerja.” Molekul yang fantastis ini dihasillkan oleh “kehidupan.” Terjadi begitu saja. Alam semesta yang telah di-tuning begitu halus dan terorganisir ini meledak dari kehampaan; kehidupan juga tiba-tiba muncul dari zat-zat mati; intelijensi muncul dari hal-hal yang non-intelijen. Dan orang-orang ini berani-beraninya mengatakan bahwa orang yang percaya penciptaan berpegang pada “iman yang buta”!