Kepenulisan Yesaya

(Berita Mingguan GITS 6 Agustus 2016, sumber: www.wayoflife.org)

Banyak sekali pengajar Alkitab hari ini yang menyangkal atau meragukan kesatuan dan kepenulisan dari nubuat-nubuat yang terkandung dalam kitab Yesaya. Berikut adalah ringkasan yang sangat baik yang membantah serangan-serangan ini, ditulis oleh W. J. Hocking, dalam prakata untuk buku Exposition of the Book of Isaiah, oleh William Kelly, edisi keempat, 1946: “Mengenai kepenulisannya, orang-orang yang beriman akan puas untuk menerima tanpa keraguan kesaksian Tuhan sendiri dan para RasulNya, dan para nabi, bahwa Yesaya adalah penulis dari kedua bagian (pasal 1-38 dan pasal 40-66) dari nubuat-nubuat yang memakai nama Yesaya ini. Di dalam Perjanjian Baru ada sekitar 40 kutipan dari nubuat-nubuat ini, dan lebih dari setengahnya secara spesifik disebut sebagai perkataan atau tulisan Yesaya. Kutipan-kutipan ini diambil dari empat pasal di volume pertama (6:9, 10; 9:1, 2; 10:22, 23; 11:1, 10) dan dari lima pasal di volume kedua (40:3; 42:1; 53:1, 7, 8; 61:1, 2; 65:2). Jadi ada cukup banyak contoh otoritas Perjanjian Baru yang menegaskan bahwa Yesaya adalah satu-satunya penulis kumpulan nubuat yang disebut kitab Yesaya itu. Nabi Yesaya disebut dua kali oleh Tuhan kita, yang membaca salah satu nubuat Yesaya tentang DiriNya sendiri yang digenapi pada hari Ia membacanya itu juga. Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, semua menyebut nama Yesaya; dan Paulus dalam surat Roma-nya, mengutip lima perikop dari Yesaya, setiap kali dengan menyebut nama Yesaya. Namun demikian, cita rasa literatur modern dan para “ahli” modern menolak kesaksian-kesaksian yang jelas ini. Jadi mereka menolak juga Dia yang adalah “Saksi yang Setia dan Benar,” dan lebih memilih imajinasi mereka sendiri yang gamang.”

This entry was posted in Alkitab, Liberalisme. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *